6 Fungsi Air Liur yang Penting Bagi Kesehatan Tubuh

Ditulis oleh : Yoga Prasetyo
Ditinjau oleh : dr. Nabilla Aliffa Aulia
Air liur punya fungsi untuk menyehatkan tubuh kita - AlteaCare | Foto: Envato

Air liur punya fungsi untuk menyehatkan tubuh kita - AlteaCare | Foto: Envato

Rabu, 01 Maret 2023

Banyak dari kita tidak menaruh perhatian pada air liur. Namun, ternyata ada beberapa fungsi dari air liur yang ternyata cukup penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Mengutip penelitian, air liur atau ludah punya peran penting, sebab mengandung enzim yang dibutuhkan tubuh. Di dalam air liur juga terdapat sejumlah protein yang berperan dalam proses penyembuhan luka.

Normalnya, air liur yang dibuat oleh kelenjar mulut berwarna bening. Menurut WebMD, produksi air liur sekitar 1-2 liter. Produksi paling banyak biasanya di sore hari dan paling sedikit di malam hari.

Jumlah air liur bisa semakin banyak ketika kita mengonsumsi makanan yang sangat asam atau pedas. Namun, ini adalah kondisi yang normal terjadi.

Lantas, apa saja fungsi air liur dalam menjaga kesehatan kita? Yuk, simak berikut ini!

Fungsi Air Liur Bagi Kesehatan

Berikut beberapa fungsi air liur yang perlu Sobat Altea ketahui:

1. Menjaga Kesehatan Gigi

Menurut studi, salah satu fungsi air liur adalah mengontrol tingkat keasaman mulut.

Kondisi keasaman mulut yang normal dapat melindungi email gigi, mencegah masalah gusi, dan mengurangi risiko gigi berlubang.

Baca juga: 6 Tips Ajari Anak Cara Gosok Gigi yang Benar. Yuk, Dibikin Fun!

2. Membantu Proses Pencernaan

Saat makan, makanan yang masih berbentuk padat akan dihancurkan dalam proses mengunyah, agar jadi lebih halus dan lebih mudah dicerna. Dalam proses ini, kerja sama antara gigi dan air liur memainkan peranan besar.

Selain itu, mengutip dari Current Diabetes Reports air liur juga mengandung enzim yang mengubah karbohidrat menjadi gula. Selanjutnya, gula akan diproses tubuh untuk menjadi energi.

3. Mendeteksi Kanker

Menurut peneliti dari Institute of Cancer Research di Inggris,risiko kanker bisa diketahui salah satunya melalui pemeriksaan sampel air liur kita.

Sebab, dalam air liur terdapat susunan genetik atau DNA kita. Pemeriksaan DNA terhadap air liur bisa mengidentifikasikan sejumlah risiko kanker tertentu, salah satunya adalah kanker prostat pada pria.

4. Memperkuat Indra Perasa

Cita rasa asam, manis, pahit, dan lain sebagainya bisa kita rasakan berkat air liur.

Mengutip Critical Reviews in Oral Biology and Medicine, air liur berfungsi sebagai pelarut berbagai cita rasa yang berasal dari zat yang masuk ke dalam mulut. Selanjutnya, cita rasa yang ditangkap lalu diantar ke reseptor rasa.

5. Menjaga Kesehatan Mulut

Fungsi air liur yang juga sangat penting adalah menjaga kelembapan di area mulut.

Faktor lembap adalah salah satu ciri mulut kita sehat. Sedangkan bila mulut kering, bisa jadi sedang ada paparan virus dan bakteri.

Baca juga: 6 Tips Agar Gusi Sehat Setiap Saat. Ternyata Mudah!

6. Meredakan Nyeri Gigi

Pernah sakit gigi? Mungkin kita akan merasa lebih nyaman jika saat itu kondisi mulut basah atau lembap ketimbang kering. Nah, di sinilah air liur berperan.

Kenapa bisa begitu? Ternyata, di dalam air liur terdapat senyawa yang disebut opiorphin. Para ahli bahkan menyebutkan senyawa ini punya efek sedahsyat morfin.

Opiorphin bekerja dengan memperpanjang pertahanan tubuh kita terhadap rasa sakit. Cara kerjanya dengan menghambat pengiriman sinyal rasa sakit ke otak.

Nah, menurut studi dari Archives of Oral Biology, level opiorphin dalam air liur cenderung meningkat saat kita sedang sakit gigi.

Itulah beberapa manfaat atau fungsi air liur untuk kesehatan.

Sobat Altea yang punya masalah dengan kesehatan gigi dan gusi, jangan ragu untuk segera konsultasikan dengan dokter. Anda bisa coba video call dengan dokter bila ada keluhan-keluhan darurat.

Yuk, gunakan AlteaCare dan buat janji dengan dokter andalan!





Sumber:

  • Baliga, S., Muglikar, S., Kale, R. (2013). Salivary pH: A diagnostic biomarker. Journal of Indian Society of Periodontology, 17(4): 461–465.
  • Brand, H., S., Ligtenberg, A., J., M., & Veerman, E., C., I. (2014). Saliva and wound healing. Monographs in Oral Science, 24:52-60.
  • Healthline. Diakses pada Januari 2023. How Your Spit May Help Doctors Diagnose Prostate Cancer
  • Matsuo, R. (2000). Role of saliva in the maintenance of taste sensitivity. American Association of Oral Biologists, 11(2):216-29.
  • Mayo Clinic. Diakses pada Januari 2023. Dry mouth treatment: Tips for controlling dry mouth
  • Ozdogan, M., S., Gungormus, M., Yusufoglu, S., I., Ertem, S., Y., Sonmez, C., & Orhan, M. (2019). Salivary opiorphin in dental pain: A potential biomarker for dental disease. Archives of Oral Biology, 99:15-21.
  • Peyrot des Gachons, C., & Breslin, A., S. (2016). Salivary Amylase: Digestion and Metabolic Syndrome. Current Diabetes Reports, 16(10): 102.
  • WebMD. Diakses pada Januari 2023. Saliva and Your Mouth
  • Nature. Diakses pada Februari 2023. Natural painkiller found in human spit
0 Disukai
0 Komentar